Sabtu, 23 Oktober 2010

Reaksi Kimia Pada Pewarna Rambut

Reaksi Kimia
Pada Pewarna Rambut

Pemutihan dan pencelupan

Pewarna rambut yang aman di komersilkan pada tahun 1909 oleh seorang kimiawan asal Prancis yang bernama, “Eugene Schuller”, dengan menggunakan bahan kimia yang bernama paraphenylenediamine. Pewarnn rambut sngat popular saat ini, lebih dari 75 % perempuan mewarnai rambut mereka dan tak ketinggalan pula persentasi kaum pria yang mengikuti tren yang sama. Sebenarnya tahukah kita bagaimana pewarna rambut berkerja? Zat warna yang dihasilkan rambut adalah sebuah reaksi seri kimia antara molekul yang terdapat pada rambut dengan pigmen-pigmen yang reaksinya sama dengan peroxide dan ammonia yang dihasilkan.

Apa yang di sebut dengan ‘rambut’ ?

Rambut pada dasarnya adalah keratin, yaitu sejenis protein yang juga sama ditemukan pada kulit dan kuku, warna alami pada rambut bergantung pada perbandingan dan jumlah dari 2 jenis protein yang terkandung di dalamnya. Dua jenis protein tersebut bernama Eumelanin dan Phaeomelanin. Eumelanin adalah zat yang breperan pada pewarnaan rambut coklat ke corak hitam sedangkan Phaeomelanin berperan pada pewarnaan rambut keemasan, kuning jahe, dan merah. Ketidakikutsertaan salah satu dari melanin tersebut akan mengakibatkan warna putih atau abu-abu pada rambut.


Pewarnaan Alami

Manusia telah mewarnai rambut mereka sejak ribuan tahun yang lalu dengan menggunakan tumbuhan dan mineral alami. Ada 2 kategori bahan yang digunakan untuk pewarnaan rambut tersebut yaitu :
  1. Yang mengnadung pigment contohnya Inai dan kerak biji kacang kenari
  2. Pemutih alami yang hasil reaksinya mengakibatkan rambut berwarna contohnya cuka (vinegar).
Pigment alami pada umumnya berkerja berdasarkan pada pedoman bagaimana menyelaput tangkai rambut dengan warna, beberapa pewarna alami digunakan dengan cara yang sama seperti shampoo namun tidak membutuhkan waktu yang lama dan kepekatan yang tinggi seperti pada formula sintetis modern. Permasalahnnya adalah sulit untuk mendapatkan hasil yang sama persis jika menggunakan bahan alami, ditambah lagi karakteristik beberapa orang yang alergi terhadap ramuan tradisional.

Pewarnaan Rambut Sementara

Rambut berwarna yang bersifat sementara atau permanent pada dasarnya disebabkan simpanan asam yang tercelup ke tangkai rambut bagian luar, atau bisa juga disebabkan karena molekul-molekul pigment yang terdapat dalam tangkai rambut, zat yang umum di gunakan pada proses ini adalah hydrogen peroksida, namun hanya dalam jumlah yang sedikit. Dalam beberapa kasus, pigment warna buatan masuk kedalam tangkai rambut dan membentuk kompleks yang lebih besar di dalam tangkai nya, . Namun sifat kesementraan ini akan mudah hilang jika orang yang menggunakan pewarna buatan ini sering mebasahi rambut mereka atau keramas dengan shampoo yang tidak di khususkan untuk rambut yang berwarna. Jika hal ini terjadi hal itu disebabkan karena produk tersebut tidak banyak mengandung ammonia yang berarti tangkai rambut bagian atas tidak terbuka selama proses pewarnaan rambut dan pewarna rambut yang alami mampu menahan produk pencuci atau shampho jauh lebih baik.

Bagaimana Kesan Bercahaya Berkerja?
387495943.jpg
Pemutih biasa digunakan untuk kesan bercahaya pada rambut, reaksi pemutih dengan melanin di dalam rambut merupakan reaksi yang bersifat irreversible. Dimana zat pemutih mengoksidasi molekul melanin, namun melanin masih tetap dapat ditemukan tetapi hasil oksidasi molekul melamin telah menyebabkan molekul tersebut berganti warna. Bagaimanapun juga pemutih rambut cendrung memberikan kesan berwarna dan bercahaya pada rambut seperti warna kuning muda, karena warna kuning merupakan warna alami dari zat keratin yaitu struktur protein yang terdapat pada rambut. Selain itu juga pemutih lebih mudah bereaksi dengan pigment Eumelanin yang pekat dan Phaeomelamin, sehingga beberapa hasil sisa warna yaitu warna keemasan atau merah dapat terlihat kembali setelah pencahayaan. Salah satu zat yang digunakan sebagai kesan bercahaya adalah hydrogen peroksida .

Pewarna Rambut Tetap
Bagian luar lapisan dari tangkai rambut di sebut cuticle, bagian ini harus terbuka sebelum pewarnaan tetap tersimpan masuk kedalam air. Sekali cuticle terbuka reaksi pencelupan dengan bagian dalam rambut dan cortex, akan tersimpan dan mengganti warna baru. Kebanyakan pewarnaan rambut tetap atau permanent menggunakan 2 tahapan proses pewarnaan ( biasanya terjadi bersama-sama). Proses yang pertama adalah mengganti warna asli rambut dan proses yang kedua adalah menyimpan warna barunya, dasar prosesnya sama seperti pada proses membuat efek bercahaya pada rambut, kecuali zat pewarna tersebut terikat dengan tangkai rambut.
Ammonia adalah zat kimia yang bersifat basa yang mampu membuka cuticle dan membiarkan pewarna rambut masuk ke dalam bagian cortex rambut. Ammonia juga bereaksi sebagai katalis ketika pewarna rambut permanent masuk bersama-sama dengan peroksida, kemudian peroksida mengganti posisi pigment pada saat reaksi awal pergantian warna atau “pre existing” atau di sebut juga awal ketetapan warna , dimana peroksida menghancurkan ikatan kimia pada rambut, melepaskan sulfur, dan kemudian memberikan karakteristik bau pada pewarna rambut.
Melanin yang telah ter decolorinasi akan menjadi warna permanent yang baru karena telah membentuk ikatan dengan cortex rambut. Beberapa jenis alcohol serta condisioner juga dapat melakukan degradasi warna pada rambut, untuk condisioner prosesnya adalah penutupan cuticle setelah pewarna masuk kedalam selaput dalam dan kemudian mengikat warna baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar