Selasa, 02 November 2010

bukti dan fakta penelitian








kimia laporan (korosi) bag3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Teori Singkat

Reaksi korosi adalah reaksi redoks dimana bentuk unsur suatu logam dioksidasi untuk menghasilkan senyawa yang tidak diinginkan atau air yang dapat melarutkan ion. Bentuk oksidasi dari logam mungkin tidak memiliki kekuatan dan sifat konduktif dari logamnya.
Korosi atau perkaratan umumnya melibatkan O2 & H2O dan disebabkan oleh larutan korosif(kemampuan untuk menimbulkan korosi),contohnya adalah larutan asam,bolerang,dioksida,karbondioksida,PH larutan,permukaan logam yang tidak rata&kontak logam dengan logam lain.Logam yang korosi mengalami oksidasi.


B. Prosedur Kerja

Alat dan Bahan

1) Paku 6 buah
2) Tabung reaksi 6 buah
3) Larutan HCl ( masing-masing 2x100 ml )
4) Air Garam / Sodium ( H2O + NaCl )
5) Air biasa ( 2 tabung, 1 terbuka dan tertutup )


Langkah Kerja

1) Siapkan 6 buah paku dan tabung reaksi
2) Masukkan paku ke dalam beberapa tabung reaksi ( masing-masing satu paku )
3) Masukkan tabung pertama dan kedua dengan 100 ml air ke dalam tabung tertutup dan tabung terbuka
4) Masukkan tabung ketiga dan keempat dengan 100 jml air garam kedalam tabung tertutup dan terbuka
5) Masukkan tabung kelima dan keenam dengan 100 ml HCl. Kedalam tabung tertutup dan terbuka.
6) Kemudian amati selama 1 x 24 jam



Data

Mencegah korosi dengan mengecat paku yang ada, sehingga oksigen dan air dijaga dari kontak dengan paku, maka korosi dapat dihindarkan. Besi dilapisi dengan lapisan tipis logam lain seperti timah, lapisan timah akan mencegah oksigen dan air, untuk bereaksi dengan besi. Lapisan timah tergores sehingga ada lubang atau celah untuk oksigen dengan air masuk maka imah tersebut justru akan mempercepat terjadinya perkaratan.




C. PEMBAHASAN

Analisi

Tabung Terbuka
Hari Pertama
Paku sebelum di celupkan di air garam atau sodium dan HCL, bentuk paku sedang dan ukurannya kecil serta berwarna bening atau alumunium.


No
Air Sodium / Air Garam Larutan HCl
1 Paku di tempat terbuka, setelah dicelupkan di air, dimulai dari pukul 11.00-00.06, paku mengalami perubahan bentuknya sedang, ukurannya kecil, berukuran 1,6 cm dan berwarna putih aluminium dan sedikit berkarat. Paku di tempat terbuka, setelah di celupkan di air garam / sodium di mulai dari pukul 11.00-00.06, paku mengalami perubahan bentuknya sedang ukurannya kecil, berukuran 1,7 cm dan berwarna cokelat berkarat.
Air garamnya terdapat gelembung-gelembung kecil. Paku di tempat terbuka, setelah di celupkan di larutan HCl, dimulai dari pukul 11.00-00.06, paku mengalami perubahan bentuknya kurus, ukurannya 1,5 cm dan berwarna abu-abu.
Larutan HCl terdapat gelembung-gelembung kecil dan Larutan HCl berubah warna menjadi kuning.






Tabung Tertutup
Hari Pertama

No
Air Sodium / Air Garam Larutan HCl
1 Paku di tempat tertutup, setelah di celupkan di air mulai pukul. 11.00-00.06, paku mengalami perubahan. Bentuknya sedang ukurannya kecil, berukuran 1,6 cm dan berwarna cokelat berkarat. Paku di tempat tertutup, setelah di celupkan di air garam / sodium di mulai dari pukul 11.00-00.06, paku mengalami perubahan. Bentuknya sedang, ukurannya kecil, berukuran 1,6 cm dan berwarna cokelat berkarat.
Air garamnya terdapat gelembung-gelembung kecil. Paku di tempat tertutup, setelah di celupkan di larutan HCl di muali dari pukul 11.00-00.06, paku mengalami perubahan. Bentuknya kurus, berukuran 1,9 cm dan berwarna abu-abu.
Larutan HCl terdapat gelembung-gelembung kecil dan Larutan HCl berubah warna menjadi kuning.



Analisis

Tabung Terbuka
Hari Kedua
Pukul 00.06-00.26 masing-masing tempat dan paku di bersihkan, paku di ampelas dan di beri cat.
Pukul 00.26-01.21 paku di keringkan.
Pukul 01.21 paku yang sudah di cat dan di keringkan di celupkan kembali di tempat masing-masing.

No
Air Sodium / Air Garam Larutan HCl
1 Catnya luntur dan warna kecoklatan, ukuran 1,5 cm dan bentuknya sedang. Cat mengelupas sebagian, ukuran 1,5 cm dan bentuknya sedang.
Air garam mengeluarkan gelembung-gelembung kecil.
Cat luntur dan berkarat, paku mengecil seperti lidi dan larutan HCl mengeluarkan gelembung dan brwarna kuning, dan ukurannya 1,3 cm memanjang dan paku semakin mengecil.





Tabung Tertutup
Hari Kedua


No
Air Sodium / Air Garam Larutan HCl
1 Ukuran tetap, dan catnya sedikit mengelupas, ukuran 1,5 cm dan bentuknya sedang. Cat luntur dan berwarna coklat kekuningan ukuran tetap. Air garam mengeluarkan gelembung-gelembung kecil.
Catnya luntur dan di larutan HCl terdapat sedikit gelembung dan berwarna kuning dan paku mengalmi perkaratan serta mengecil seperti lidi dengan ukuran 1,7 cm memanjang dan hampir menyusut.



Hitungan Reaksi Kimia

Zn (s) + Cu² (aq) → Zn² (aq) + Cu (s)

Oksidasi : Zn (s) → Zn² (aq) + 2e‾
Reduksi : Cu² (aq) + 2e‾ → w (s)

Dik :

100 ml HCl 0,6 gram
m = 1m
Mr = 36,4
gram 1000
M = ─── x ───
Mr V

0,6 1000
2 = ─── x ───
22,9 V

2 V = 26,2

V= 13,1 ml air



100
100 ml HCl 0,2 m → 0,2 x ─── mol HCl
1000

NaCl → Na (aq) + 0,02 mol HCl

H2O → H2 + ½ O2 (g)

NaCl → Na (aq) + Cl‾ (aq)

HCl → H (aq) + Cl‾ (aq)






























BAB IV

Kesimpulan :

Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka. Artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab besi berkarat adalah O2 dan H2O.


Saran :

1) Pada pembuatan Logam diusahakan agar zat-zat yang dicampurkan tersebar secara homogen dalam logam tersebut.
2) Melapisi permukaan logam dengan cat atau minyak, untuk mencegah kontak antara permukaan logam dengan udara.

kimia laporan (korosi)


BAB II
PEMBAHASAN

  1. Permasalahan :
    a. Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi/ perkaratan pada besi?
    b. Bagaimana proses terjadinya perkaratan pada besi?
    c. Bagaimana mencegah terjadinya korosi?

  1. Tujuan :
Untuk mengetahui reaksi koroi di mana bentuk unsur logam dioksidasi untuk menghasilkan senyawa yang tidak di inginkan atau air yang dapat melarutkan ion, serta untuk mengetahui faktor-faktor yan mempengaruhi korosi dan cara pencegahannya. Mengetahui faktor yang mempengaruhi proses terjadinya korosi.

  1. Kegunaan
Untuk melapisi paku yang terkena korosi dan memperbarui paku yang terkena korosi.

  1. Ruang Lingkup
Reaksi korosi adalah reaksi redoks di mana bentuk unsure suatu logam di oksidasi untuk menghasilkan senyawa yang tidak di inginkan atau air yang dapat menguraikan ion.

  1. Hipotesis :
    Besi yang berada di dalam air yang wadahnya tidak ditutup akan lebih cepat mengalami korosi daripada besi yang berada di dalam air dengan wadah tertutup dan besi yang berada dalam wadah tanpa air dan tidak ditutup. Karena faktor yang mempengaruhi proses terjadinya korosi adalah air dan udara serta gas- gas pada udara bebas.

  1. Kesimpulan :
Besi yang cepat berkarat adalah besi yang di dalam air yang terbuka. Artinya pengaruh oksigen dan air sangat kuat. Faktor penyebab besi berkarat adalah O2 dan H2O.